Menu Tutup

Respect dengan hasil pertemuan parakan pada awal maret lalu

Awal bulan maret lalu parakan kembali mengadakan pertemuan rutin bulanan. Ada beberapa hasil pertemuan parakan dan beberapa keputusan, yang saya lihat ada 9 point dari broadcast wa.

Saya secara pribadi sangat mendukung apapun hasilnya, selagi memang untuk kepentingan dan kemajuan bersama.

Pada tulisan ini tentu saya tidak akan membeberkan satu persatu dari hasil keputusan itu. Hanya saja saya ingin menggaris bawahi beberapa di antaranya. Dan juga mengucapkan banyak terima ksaih... kenapa?

Beberapa bulan yang lalu admin group wa parakan meminta pendapat dan masukan dari semua para anggotanya. Dan salah satu yang memberi masukan adalah saya. Walaupun sebenarnya ragu, karena memang kurang tahu persis situsai internal, planing dan konsep sebenarnya.

Baca juga : Cara bertani di lahan sempit, pake cara modern system hydroponik

Tetapi akhirnya saya tetap mencoba berkomentar dengan beberapa gagasan. Walaupun pada saat itu ada beberapa yang menepis, cuek, bahkan mungkin tidak setuju, saya rasa itu hanya karena sedikit salah memahami apa yang saya maksudkan.

Tetapi setelah saya melihat hasil dari pertemuan itu tampaknya ada point yang berisi gagasan saya yaitu di point yang ke 7.

Alasan saya memberi gagasan itu bukan semata mata karena di otak saya hanya ada uang. Tetapi kita perlu menyadari bahwa dimana mana yang namanya perantau ya memang sedang mencari uang. Yaitu mencari jalan ke masa depan untuk membangun ekonominya sendiri.

Berperan dan berpartisipasi membangun lingkungan dan negara ini adalah di mulai dari membangun diri sendiri.

Jadi sebenarnya wajar jika sekali kali ada beberapa anggota bahkan ketuanya itu sendiri tidak hadir dalam pertemuan. Karena setiap individu memang memiliki persoalan dan masalah masing masing yang kadang tidak bisa di jelaskan kepada orang lain.

Oleh karena itulah saya memberi gagasan jika sebuah paguyuban bisa memberi nilai lebih dan mempunyai daya tarik lain. Apalagi berpotensi bisa membangun ekonomi para anggotanya.

Dengan adanya point no 7 diatas, artinya ada peluang dari organisasi paguyuban yang memungkinkan bisa memajukan para anggotanya jika memang berminat.

Selain itu tentunya masih banyak hal hal serupa yang bisa di gali, yang berpotensi sama. Jadi jika memang konsep awalnya hanya mengumpulkan dana sukarela untuk membantu pembangunan di kampung, saya rasa konsep pwd patut di jadikan acuan atau pembelajaran.

Jadi yang terpenting dana sukarela lancar, pertemuan rutin diadakan wajib hadir jika ada hal hal yang memang harus di bicarakan bersama sama. Contohnya ketika akan memberikan dana ke kampung halaman karena ada sesuatu yang harus di kerjakan misalnya.

Pondasi dan para pondasi.

Ketika kita berbicara podasi sebuah perkumpulan, saya rasa semuanya adalah bagian dari pondasi. Menurut saya tidak bisa jika para ketua saja yang di sebut sebuah pondasi.

Karena semuanya saling terkait satu sama lain, saling memperkuat dan memperkokoh apa yang sedang di bangun.

Dalam hal ini memang semua perlu kesadaran diri. Tidak bisa menyalahkan siapapun. Sekali lagi kita harus juga bisa memahami posisi kepentingan orang lain yang belum tentu sama dengan kepentingan kita.

Apalagi jika keadaan di perantauan, dari sisi finansial terbilang masih pas pasan. Mungkin akan berbeda pendapat dengan mereka yang sudah sukses terlebih dahulu.

PWD dengan konsep yang sederhana tapi jelas arahnya.

Ketika saya kontak langsung dengan ketuanya, katanya pwd memiliki konsep yang sederhana. Target utama mereka hanyalah cepat tanggap dengan kepedulian sosial. Itu planingnya.

Melakukan transparansi dana dan konsisten dengan konsep yang di bangun di awalnya.

Oleh karena itu mereka tidak terlalu meributkan masalah kehadiran dalam pertemuan, apalagi para anggotanya tersebar di seluruh indonesia dan sebagian besar juga berada di luar negeri. Jadi tidak mungkin untuk selalu hadir.

Baca juga :Bedah rumah Paguyuban Wong Dermaji sasaran ke 6

Kemungkinanya pwd mengadakan pertemuan jika memang ada yang sangat penting untuk di bahas seperti misalkan ketika akan mengadakan bedah rumah, akan membantu korban bencana dan lain lain. Selain diadakan pertemuan rutinya.

Tapi saya juga belum tahu apakah PWD akan membedah rumah ketika ada proposal masuk saja, atau memang meraka sudah merencanakan dengan mengintai target sebelumnya.

Namun menurut pengamatan saya, pwd semakin hari justru semakin maju pesat. Banyak orang dari luar wilayah Deramji itu sendiri yang menitipkan sodaqohnya masuk ke pwd. terutama bagi mereka yang berada di luar negeri. Ini adalah hasil yang luar biasa.

Selain itu, pwd juga memanfaatkan uang dana yang mengendap untuk membuat produk seperti baju seragam, jaket dan lain lain yang keuntunganya juga masuk ke keuangan pwd itu sendiri.

Sekali lagi pwd tidak begitu mementingkan struktur organisasi yang super formal. Tetapi para anggotanya justru memiliki kepedulian yang lebih terhadap paguyubanya. Itu karena pwd memiliki planing yang jelas, bukan strukutur yang formal.

Seharusnya kita yang memiliki parakan, yang memiliki struktur lebih terorganisir diharapkan lebih baik dan lebih maju.

Tidak salah memang, ketika dana parakan di sumbangkan ke kampung halaman setelah ada proposal masuk. Sama sekali tidak salah. Ini mungkin untuk formalitas saja.

Tapi dengan cara ini seolah olah sudah lari dari tujuan. Artinya begini, bukankah kita membangun parakan memang didedikasikan untuk kemajuan kampung halaman? Yang berarti tanpa di minta kita memang punya target untuk menyumbangkanya kesana. Jadi bukan harus menunggu proposal.

Dari sini jadi saya bertanya konsep dan tujuan awalnya apa, planingnya bagaimana? Sekali lagi proposal memang tidak salah, mungkin untuk mempermudah pembagian dana, karena harus terbagi menjadi 5 RT.

Karang taruna bima sakti 3 di masa lalu

Ketika saya kecil, dulu sempat bergabung dengan Karang Taruna Bima Sakti 3. Saat itu saya masih sekolah. Dan memang tidak lama saya mengikuti, karena saya juga merantau.

Saat itu teknologi nyaris belum ada seperti sekarang ini. Bahkan belum ada yang namanya hp di kampung kampung. Yang artinya mencari informasi masih sangatlah sulit.

Tetapi karang taruna pada saat itu memiliki program program yang berguna dan bagus di masa yang serba terbatas waktu itu.

Sesekali Karang Taruna yang waktu itu di ketuai kalau tidak salah Mas Diro, mengadakan eksperimen eksperimen yang memungkinkan kedepanya bermanfaat.

Salah satu yang pernah saya lihat sendiri adalah ketika membuat sabun colek. Waktu itu acara ini diadakan di rumah Bapak Wasito.

Dan hasil percobaan itu ternyata berhasil yaitu membuat sabun colek yang bisa di manfaatkan untuk memcuci.

Dari hal kecil di atas, saya mengambil kesimpulan bahwa pada saat semuanya serba terbatas, mereka masih memiliki perencanaan yang matang sebenarnya. Memiliki program. Bukan sekedar pertemuan, arisan, isi kas dan lain lainya.

Tetapi memiliki program yang memungkinkan bisa berguna buat sesama anggota maupun masyarakat.

Nah hari ini, semuanya serba canggih, serba ada, informasi mudah di dapat. Seharusnya kita justru jauh lebih baik dengan program program yang terkonsep, terorganisir dengan struktur yang jauh lebih baik.

Banyak sekali hal yang bisa kita kerjakan bersama sama untuk memajukan baik pribadi maupun parakan,tanpa menggangu aktifitas kita sehari hari sebenarnya. Dengan memanfaatkan teknologi. Namun memang akan memakan waktu lebih lama jika dikerjakan sendiri sendiri.

Akan tetapi, tidak semua orang bisa menerima masukan dengan baik. Bahkan terkadang malah jadi salah paham, bahkan cibiran. Padahal inti dan tujuanya juga untuk kebaikan.

Tapi ya sudahlah.. yang terpenting adalah mari kita tetap berjuang memajukan kampung halaman kita bersama sama, jadikan cibiran menjadi pecut pemacu semangat untuk terus maju. Dan hasil pertemuan Parakan bisa di realisasikan dengan baik.

Salam kompak dari seorang perantau yang tidak pernah hadir tapi kebanyakan ngomong yang tidak penting .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.