Menu Tutup

Pengalaman perjalanan seorang petani merica sukses

Tulisan ini di buat berdasarkan pengalaman seorang petani merica sukses yang kini kerap di undang oleh dinas pertanian untuk penyuluhan penyuluhan di beberapa kelompok tani.

Selain itu juga, kini banyak dinas terkait maupun secara perorangan yang menjalin kerjasama di bidang pertanian khususnya lada merica

Bidang kerjasama tersebut meliputi pengadaan benih unggul, obat penyakit tanaman, perawatan, bimbingan dan penyuluhan secara lebih detail

Pak Karmo namanya yang lahir dari keluarga petani. Dengan lahan yang pas pasan dan tandus, ia berpikir apa yang harus ditanam agar bisa menghasilkan,kemudian ia memilih untuk memulai berkebun merica.

Saat itu masih tahun 1997 harga merica hanya sekitar Rp 5000/kg. Namun niat menanam merica tak surut. Tahun itu juga ia sudah memulai menanam merica lokal walaupun tak sedikit yang mencibirnya.

Baca juga :

Bermodal tips dan cara bekebun merica dari majalah majalah, mulailah ia mendapatkan inspirasi untuk mencoba berinovasi dengan trik maupun teknik yang ia kembangkan sendiri.

Tahun demi tahun, tanaman mericanya tumbuh dengan baik. Dan saat panen pertama ia sudah lumayan mendapatkan hasil yang baik.

Dengan lahan yang cukup minim kebunya bisa menghasilkan 15 kg yang saat itu harga masih murah yaitu sekitar Rp 7000/kg.

Hal itu membuatnya semakin bersemangat dan optimis bahwa suatu saat nanti harga merica pasti akan bagus.

Sekitar tahun 2000an perkembangan dunia merica semakin baik. Banyak petani petani lain yang ikut juga menanam merica.

Merica jenis unggul

Semakin bagus perkembangan harga merica akhirnya muncul merica jenis unggul yang di bawa oleh seorang petani yang sudah sukses dari kalimantan.

Pak Karmo kemudian mencoba jenis unggul ini dengan membeli 2 buah batang merica seharga Rp 5000.

Kemudian ia menanam dan mengembangbiakan merica jenis unggul ini hingga menjadi banyak.

Teknik stek batang, pencampuran tanah yang baik, perawatan dan lainya semakin di kuasai walaupun hampir secara otodidak. Hanya majalah sebagai panduanya.

Di tahun 2015 harga merica merajai harga rempah maupun palawija lainya. Saat itu harga merica tembus Rp 200.000/kg.

Petani lokal semakin banyak yang mencoba menanam merica. Akan tetapi karena hanya tergiur harga yang tinggi saja, namun tidak memiliki pengetahuan tentang merica sebagian besar tidak berhasil.

Pertanian memang pekerjaan yang muda di tiru. Namun jika tidak di sertai dengan rasa suka dengan pertanian, tidak telaten apalagi tidak ada pengetahuan tentang apa yang akan di kerjakan biasanya akan putus di tengah jalan. Itulah prinsip utamanya menjadi petani.

 

Budidaya merica

Nah bagi pembaca yang berminat bertani merica, namun belum memiliki pengalaman di bidang merica.

Pak Karmo siap membatu anda. Karena ia juga kini bekerjasama dengan beberapa kelompok tani, ada juga yang secara individu, ada juga yang secara khusus training 2 sampai 3 tahun atau sampai panen raya.

Waktu 2 tahun sejak tanam adalah masih panen kecil. Tapi secara teknis pengguna sudah bisa menguasai secara total. 3 tahun adalah sudah dibilang panen besar pertama.

Sumber : Karmo

Kontak dan Informasi:

082322527750

 

Like,bagikan,tanggapan,pendapat dan komentar berarti anda membantu membesarkan blog ini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.